Masih ada beberapa orang yang belum tahu tentang perbedaan soft skill dan hard skill. Pada dasarnya, orang-orang dapat memahami tentang hal ini dengan melihat contoh softskill dan hardskill yang benar.
Di dalam dunia kerja, baik soft skill dan hard skill memang memiliki perannya masing-masing. Jika soft skill lebih berfokus pada kemampuan yang tidak bisa dilihat langsung secara kasat mata, untuk hard skill akan lebih berfokus pada kemampuan yang nyata. Maka dari itu, pahami contohnya berikut ini!
Daftar Isi
Contoh-Contoh Softskill dan Hardskill
Untuk bisa memahami perbedaan antara soft skill dan hard skill secara lebih jelas lagi, semua orang perlu memahami contoh-contohnya terlebih dahulu. Berikut adalah penjelasan tentang beberapa contoh softskill dan hardskill yang lengkap, yaitu:
Contoh Soft Skill dalam Dunia Kerja
Mengawali pembahasan tentang contoh-contoh softskill dan hardskill dalam dunia kerja ini, kami akan membahas tentang pengertian soft skill terlebih dahulu. Pada dasarnya, yang dimaksud dengan soft skill adalah kemampuan yang tidak bisa dilihat secara kasat mata namun bisa dirasakan.
Biasanya, soft skill akan lebih berfokus pada kemampuan berkomunikasi yang dimiliki seseorang. Sebab, tidak semua orang memiliki kemampuan berkomunikasi yang handal seperti ini. Selain itu, masih ada beberapa kemampuan lainnya yang bisa dikategorikan sebagai soft skill, yaitu:
1. Kemampuan Berkomunikasi
Salah satu contoh soft skill adalah kemampuan berkomunikasi yang ada dalam diri seseorang. Beberapa perilaku yang dapat menunjukkan seseorang memiliki kemampuan ini bisa dilihat dari kemampuannya dalam berpresentasi, melakukan negosiasi, dan aktivitas-aktivitas seperti ini lainnya.
Selain itu, pelamar kerja yang memiliki kemampuan seperti ini juga biasanya akan mudah berbicara di depan umum, sehingga mereka akan sangat cocok untuk berada di tim pemasaran. Kemampuan ini sebenarnya tidak hanya melibatkan kemampuan berkomunikasi dengan bicara saja.
Namun, kemampuan berkomunikasi ini juga melibatkan kemampuan dalam mengenali intonasi suara lawan bicara, gestur tubuh lawan bicara, dan ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh lawan bicara. Jadi, tidak semua orang bisa memiliki kemampuan ini.
2. Berpikir Kritis
Selain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis juga termasuk salah satu contoh soft skill yang tidak bisa dipelajari dengan begitu saja. Umumnya, seseorang yang memiliki kemampuan dalam berpikir kritis seperti ini juga akan memiliki kemampuan dalam menganalisa yang cermat.
Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan seperti ini akan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik.
Memang untuk bisa menjadi seseorang yang mampu berpikir kritis bukanlah perkara yang mudah. Untuk menumbuhkan kemampuan ini dalam diri masing-masing orang, mereka akan membutuhkan proses belajar yang tidak sedikit. Untuk itu, mulailah untuk mempelajari tentang hal ini.
3. Leadership
Tidak semua orang mampu memiliki kemampuan ini dalam dirinya. Ada kemungkinan seseorang tidak memiliki jiwa leadership seperti ini, melainkan mereka hanya memiliki jiwa entrepreneurship. Masih ada beberapa orang yang menyalahartikan kedua jenis kemampuan ini.
Untuk jiwa leadership itu sendiri bisa dilihat dari kemampuan seseorang dalam menghadapi sebuah konflik tertentu. Biasanya, seseorang yang memiliki kemampuan ini akan lebih tenang ketika menghadapi sebuah konflik, dan mereka akan langsung memikirkan solusi terbaiknya.
Tidak hanya itu, seseorang yang berjiwa leadership juga biasanya akan memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang adil. Jadi, tidak ada karyawan lain yang merasa dirugikan dengan keputusan tersebut.
Contoh Hard Skill dalam Dunia Kerja
Melanjutkan pembahasan tentang contoh-contoh softskill dan hardskill, sekarang kami akan membagikan informasi tentang beberapa contoh hard skill yang sangat bermanfaat dalam dunia kerja, yaitu:
1. Kemampuan Berbahasa Inggris
Tidak seperti soft skill, untuk hard skill sendiri akan lebih mudah untuk dipahami dan dilihat. Salah satu contoh hard skill yang sudah dimiliki oleh banyak pelamar kerja adalah kemampuan berbahasa Inggris.
Tak sedikit dari beberapa perusahaan Indonesia mencari calon karyawan yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris handal. Ketika seseorang memiliki tekad yang kuat untuk belajar bahasa Inggris, maka mereka pasti bisa memahaminya dengan cepat.
Ketika ada seorang pelamar kerja yang memiliki kemampuan ini dan memperlihatkannya di Curriculum Vitae (CV) yang dikirimkannya, hal ini dapat meningkatkan peluang untuk pihak rekruter menerima pelamar kerja tersebut bekerja di perusahaannya.
2. Kemampuan Teknik
Mulai dari teknik mesin, desain, hingga arsitek bisa menjadi hard skill yang patut dibanggakan oleh setiap orang. Biasanya, orang-orang akan mempelajari tentang kemampuan ini di sebuah sekolah maupun organisasi tertentu.
Semakin baik kemampuan teknik yang dimiliki seorang pelamar kerja, maka semakin tinggi peluangnya untuk dilirik pihak rekruter. Kemampuan teknik bisa menjadi salah satu jenis hard skill yang sangat dipertimbangkan oleh sebagian besar perusahaan.
3. Pengetahuan Umum
Tidak semua orang memiliki pengetahuan umum yang baik dan benar, sehingga orang-orang yang memiliki pengetahuan umum cukup banyak seperti ini akan lebih dipertimbangkan oleh pihak rekruter. Sesuai dengan namanya, untuk pengetahuan umum sendiri bisa dipelajari dengan mudah.
Sekarang, sudah ada banyak buku yang bisa kita manfaatkan untuk menambah pengetahuan umum dalam diri kita. Tidak hanya itu, pengetahuan umum seperti ini juga sudah dijelaskan ketika duduk di bangku sekolah, sehingga semua orang pasti memilikinya meski terkadang lupa-lupa ingat.
3 Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill yang Paling Terlihat
Perbedaan soft skill dan hard skill bisa dilihat dari 3 aspek yang berbeda. Menurut pengertiannya sendiri, kedua jenis kemampuan ini sudah terlihat sangat berbeda. Pengertian soft skill adalah kemampuan interpersonal yang tidak bisa dilihat langsung namun bisa dirasakan oleh beberapa orang.
Sementara untuk pengertian hard skill adalah kemampuan maupun pengetahuan khusus yang bisa dipelajari dan terukur dengan baik. Jadi, dapat dipastikan bahwa kedua jenis kemampuan dalam dunia kerja ini saling berbeda. Selain itu, 2 jenis kemampuan ini juga masih memiliki perbedaan lain, yaitu:
1. Kemampuan yang Meliputi di Dalamnya
Perbedaan soft skill dan hard skill bisa dilihat dari kemampuan yang meliputi di dalamnya. Untuk hard skill sendiri akan lebih berfokus pada pengetahuan dan keterampilan dalam diri masing-masing orang yang spesifik.
Sementara untuk soft skill akan lebih berfokus pada kualitas diri masing-masing orang dan dapat dilihat dari kemampuannya dalam berkomunikasi serta memimpin tim.
2. Tidak Semua Bisa Dipelajari
Berbeda dengan hard skill yang bisa dipelajari dengan mudah, untuk soft skill tidak bisa dipelajari dengan begitu saja. Pada dasarnya, hard skill dapat dipelajari dan lebih mudah untuk diukur.
Sementara untuk soft skill akan bersifat lebih pribadi dan subjektif. Sehingga, jenis kemampuan ini akan lebih sulit untuk diukur.
3. Bukti Kemampuannya
Jika hard skill bisa dibuktikan dengan menunjukkan ijazah, sertifikat, maupun penghargaan yang berkaitan dengan kemampuan tersebut, untuk soft skill tidak bisa dibuktikan dengan mudah.
Sulit untuk membuktikan seseorang bisa memiliki soft skill yang cocok dengan posisi pekerjaannya, karena soft skill akan selalu berkaitan dengan karakteristik dari masing-masing orang. Jadi, tidak mengherankan jika contoh softskill dan hardskill sangatlah berbeda.
Ingin bekerja yang sesuai dengan kemampuan? Segera kunjungi situs pelangifortunaglobal.com. Melalui situs ini semua orang bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing, sehingga mereka akan lebih merasa nyaman untuk mengerjakannya.