√ Skill Adalah: Contoh, Macam dan Bedanya dengan Kompetensi!

skill adalah

Ketika seseorang melamar pekerjaan, ia pasti akan menyampaikan skill relevan yang mereka miliki untuk menarik perhatian HRD. Skill adalah hal yang sangat penting dalam dunia kerja. Tanpa memiliki skill yang sesuai, pelamar pasti tidak akan diterima bekerja.

Pekerjaan yang berbeda membutuhkan skill dan kompetensi yang berbeda pula. Beberapa orang mungkin menganggap bahwa skill dan kompetensi adalah hal yang sama. Namun, keduanya sebenarnya berbeda.

Apa itu Skill?

Apakah skill itu? Skill adalah kemampuan seseorang, yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman, untuk melakukan sesuatu. Pendapat lain mengatakan bahwa skill merupakan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih berharga secara cepat. 

Dalam bahasa Indonesia, skill disebut juga keterampilan atau keahlian. Skill mencakup kemampuan dan pengetahuan untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Contoh skill adalah keterampilan berbahasa asing, marketing skill, dan skill menggunakan Canva. Skill dapat diukur menggunakan tes keterampilan. 

Dalam dunia kerja, terkadang perusahaan meminta pelamar untuk memiliki skill tertentu dengan tingkatan khusus, misalnya advanced. Untuk memenuhi persyaratan ini, pelamar dapat meningkatkan skill dengan beberapa cara, misalnya mengikuti pelatihan.

Baca Juga  √ 5 Contoh Surat Lamaran Kerja di Bank yang Baik dan Benar!

Macam-Macam Skill dan Contohnya

Skill yang dibutuhkan untuk melakukan satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya tidak selalu sama. Berbagai skill tersebut digolongkan ke dalam beberapa jenis keterampilan. 

1. Soft Skill

Jenis skill ini merupakan kepribadian dan kebiasaan atau kemampuan interpersonal yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan. Hampir semua pekerjaan memerlukan soft skill yang sama.

Beberapa contoh soft skill yaitu kecerdasan emosional, kemampuan manajemen waktu, kemampuan komunikasi, kemampuan bekerja dalam tim, kemauan untuk belajar, kreatif, dan berpikir kritis.

Jenis skill ini dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang fungsional dan positif. Meski soft skill merupakan sifat atau kepribadian seseorang, tapi tetap saja skill ini dapat ditingkatkan dengan cara rajin mempraktekannya dan melakukan pengamatan.

2. Hard Skill

Dalam dunia kerja, hard skill juga disebut sebagai keterampilan teknis. Hard skill adalah keterampilan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan. Hard skill dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, dan pengalaman hidup.

Hard skill juga lebih mudah diukur dibandingkan dengan soft skill. Contoh hard skill yaitu kemampuan menguasai programming languages, kemampuan design grafis, kemampuan mengoperasikan komputer, dan kemampuan bahasa asing.

3. Upskilling

Yang dimaksud upskilling adalah kemampuan seseorang untuk meningkatkan keterampilan yang ia miliki saat ini. Misalnya, seorang karyawan memiliki kemampuan manajemen biasa saja, tapi karena tuntutan pekerjaan, ia meningkatkan skill ini menjadi lebih baik.

Cara yang ditempuh untuk meningkatkan skill ada bermacam-macam, contohnya mengikuti seminar, workshop, dan kursus.

4. Reskilling

Berbeda dari upskilling, reskilling adalah kemampuan seseorang untuk mengganti skill lamanya dengan skill baru. Hal ini biasanya dilakukan karena seseorang ingin pindah pekerjaan dalam bidang yang berbeda.

Baca Juga  √ 10 Fasilitas yang Diharapkan Selain Gaji (Lengkap!)

5. Transferable Skill 

Transferable skill merupakan skill yang dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya karena pemiliknya berganti pekerjaan. Salah satu contohnya adalah skill komunikasi ditransfer dari posisi personal assistance ke posisi receptionist. 

Perbedaan Skill dan Kompetensi

Pada bagian sebelumnya, telah disebutkan bahwa kompetensi tidak sama dengan skill. Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan keduanya, cek tabel di bawah ini.

KompetensiSkill
Pengertiannya Kecakapan seseorang dalam melakukan pekerjaan tertentu, yang dapat dikembangkan melalui kebiasaan dan bakat. Kompetensi mungkin terdiri dari satu keterampilan atau lebih.Keterampilan yang dapat dipelajari serta ditingkatkan melalui pelatihan dan pendidikan.
JenisnyaKompetensi sosialKompetensi fisikKompetensi spiritualKompetensi intelektualSoft skillHardskillUpskillingReskilling Transferable skill
PengukuranDapat diuji dengan tes kompetensi.Dapat diuji dengan tes keterampilan
IndikatorAspek feedback (umpan balik)Aspek recognition (pengakuan)Aspek assessment (pengkajian)Aspek understanding (pemahaman)Aspek job application (permohonan kerja)Skill manajemenPersonal maturity skillKeterampilan teknisSkill entrepreneur
Karakteristik Kompetensi terbentuk dari 5 karakteristik:KeterampilanPengetahuanWatakMotifKonsep diriSkill dipengaruhi oleh 3 faktor:PengalamanKeahlianMotivasi 

Cara Meningkatkan Skill

Semua orang pasti ingin memiliki pekerjaan yang baik dan bergaji memuaskan. Untuk membuka peluang yang lebih besar dalam meraih pekerjaan impian, pelamar kerja perlu meningkatkan skill yang ia miliki. Berikut ini beberapa tips untuk meningkatkan skill.

1. Membuat Daftar Skill yang Perlu Ditingkatkan

Langkah awal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan skill adalah membuat daftar skill yang perlu ditingkatkan. Skill yang akan ditingkatkan sebaiknya adalah skill strategis yang diperlukan oleh beragam profesi atau pekerjaan, contohnya skill computer, komunikasi, dan bahasa asing.

Baca Juga  √ 8 Website untuk Buat CV Gratis dan Menarik (100% Mudah!)

2. Membuat Rencana

Setelah membuat daftar skill, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat rencana. Rencana ini sebaiknya dibuat secara detail agar lebih mudah diikuti. Beberapa hal yang harus dimasukkan pada rencana adalah:

  • Target pencapaian;
  • Cara meraih target;
  • Jadwal atau waktu yang dialokasikan untuk mencapai target;
  • Budget.

Agar proses peningkatan skill ini tidak terlalu memusingkan, target yang ditentukan sebaiknya adalah target jangka pendek yang realistis. 

3. Ikuti Training atau Kursus

Salah satu cara meningkatkan skill seseorang adalah mengikuti kursus atau training. Beberapa contoh pelatihan yang dapat diikuti adalah kursus Bahasa Inggris, kursus komputer, pelatihan public speaking, pelatihan online marketing, dll.

4. Belajar Meningkatkan Skill Sendiri

Apabila budget belum cukup untuk membayar biaya pelatihan dan kursus, maka belajar meningkatkan skill secara otodidak dapat dilakukan. Saat ini, banyak video edukasi gratis yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan secara mandiri.

Selain itu, buku juga dapat dijadikan sumber untuk peningkatan skill pribadi. Selain menggunakan media video dan buku, latihan atau praktik mandiri juga diperlukan.

5. Minta Bantuan Mentor

Cara lain untuk meningkatkan keterampilan adalah dengan meminta bantuan mentor yang ahli di bidangnya. Cara ini lebih cocok untuk mereka yang lebih suka berlatih one-on-one daripada pelatihan klasikal. Namun, umumnya biaya mempekerjakan mentor lebih mahal.

6. Ikuti Tes Keterampilan dan Pantau Progresnya

Selain belajar dan melakukan latihan, tes keterampilan juga perlu dijalani secara berkala selama proses peningkatan skill. Hasil tes tersebut dapat menunjukkan kemajuan dan menjadi bahan evaluasi.

7. Bangun Support Sistem yang Positif

Proses peningkatan skill pribadi bukanlah hal yang mudah dilakukan. Diperlukan motivasi dari keluarga dan teman agar proses ini berjalan lebih mudah. Oleh karena itu, support system yang positif perlu dibangun.

Tips Memperoleh Pekerjaan Sesuai Skill

Menjalani pekerjaan yang sesuai dengan skill yang dimiliki akan membuat seseorang lebih nyaman dalam menjalani pekerjaan tersebut. Untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai skill, pelamar kerja sebaiknya bergabung dengan pelangifortunaglobal.com.

Situs ini adalah platform yang khusus dibuat untuk membantu pelamar kerja memperoleh pekerjaan yang sesuai kemampuan. Dengan bergabung dengan platform ini, member akan memperoleh tawaran-tawaran yang cocok dengan profil mereka. 

Skill adalah bagian penting dalam melakukan pekerjaan. Tanpa memiliki skill, seseorang akan kesulitan untuk memperoleh pekerjaan. Oleh karena itu, penting bagi pelamar kerja untuk meningkatkan skill mereka, baik itu hard skill maupun soft skill.